
Pemimpin Australia rayakan kebebasan dan kepulangan pendiri WikiLeaks Julian Assange
Pendiri WikiLeaks Julian Assangemenghabiskan malam pertamanya dalam 14 tahun sebagai orang bebas di kampung halamannya di Australia pada Kamis (27/6/2024). Oposisi konservatif memperingatkan pemerintah agar tidak memuji pendiri WikiLeaks itu sebagai pahlawan atau martir.
Assange mendarat di Australia dengan sambutan gembira pada Rabu (26/6/2024) malam setelah mengaku bersalah melanggar Undang-Undang Spionase AS dan dibebaskan oleh pengadilan Amerika Serikat (AS) di pulau terpencil Saipan di Pasifik, setelah menjalani hukuman lebih dari lima tahun di penjara dengan keamanan tinggi di Inggris.
Istrinya, Stella Assange, mengatakan masih terlalu dini untuk mengatakan apa yang akan dilakukan suaminya selanjutnya dan meminta privasi untuknya.
Julian berencana berenang di laut setiap hari. Dia berencana tidur di ranjang sungguhan. Dia berencana mencicipi makanan sungguhan, dan berencana menikmati kebebasannya,” katanya pada konferensi pers di Canberra, Kamis (27/6/2024).
Assange belum berbicara secara terbuka sejak dibebaskan. Sang istri telah berulang kali menyerukan pengampunan presiden bagi Assange. Semalam seorang hakim di negara bagian Virginia, AS, secara resmi membatalkan semua dakwaan yang diajukan terhadapnya.
Assange, yang bersembunyi di kedutaan Ekuador di London selama tujuh tahun sebelum masuk penjara, telah berjuang melawan ekstradisi ke Swedia atas tuduhan penyerangan seksual dan ke AS, di mana ia menghadapi 18 tuntutan pidana terkait dengan pembebasan ratusan tersangka oleh WikiLeaks pada tahun 2010. ribuan dokumen rahasia militer dan kabel diplomatik AS.
Perdana Menteri (PM) Australia Anthony Albanese, yang telah menyerukan pembebasan Assange selama beberapa tahun, menyambutnya pulang melalui panggilan telepon dan mengatakan bahwa dia melakukan diskusi yang sangat hangat dengan Assange.
Namun, oposisi konservatif menyuarakan kekhawatiran mengenai penggambaran Assange sebagai pahlawan setelah ia menghabiskan lebih dari satu dekade berusaha menghindari penuntutan dan kemudian mengaku bersalah atas satu tuduhan pidana karena berkonspirasi untuk mendapatkan dan mengungkapkan dokumen rahasia pertahanan nasional.