
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meminta Kementerian Pertahanan menempatkan dokter dari kalangan TNI untuk bertugas di 14 rumah sakit yang akan dibangun di wilayah rawan konflik, termasuk Papua.
Hal tersebut dilakukan agar seluruh tenaga medis yang bertugas di rumah sakit tersebut mempunyai kemampuan untuk bertahan jika terjadi serangan dari kelompok separatis tertentu.
“Kalau dari Kementerian Pertahanan tenaga medis, tenaga kesehatannya lebih ada faktor pertahanan dan kalau toh pun terjadi sesuatu, mereka bisa menjaga diri,” kata Budi Gunadi Sadikin di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat, Selasa.
Selain karena mempunyai dasar pertahanan sebagai anggota TNI, Budi Gunadi menilai dokter-dokter dari kalangan Kementerian Pertahanan dan TNI memiliki kualitas yang baik untuk melayani masyarakat.
Budi Gunadi menjelaskan, Kemenkes telah menandatangani nota kesepahaman dengan Kemenhan dalam rangka kerja sama pembangunan 14 rumah sakit tersebut.
Dalam kerja sama itu, Kemenhan akan membantu seluruh proses pembangunan dari mulai pembangunan konstruksi, pengamanan wilayah rumah sakit hingga pengiriman tenaga medis.
Namun demikian, Budi Gunadi memastikan tidak semua tenaga medis yang bertugas dari rumah sakit berasal dari kalangan TNI dan Kementerian Pertahanan.
“Ada ekspektasi dari masyarakat, dari tokoh-tokoh agama, tokoh-tokoh politik di sana harus ada yang namanya Orang Asli Papua atau OAP yang terlibat. Jadi nanti akan dikombinasikan untuk bertugas di rumah sakit,” jelas Budi Gunadi.
Budi memastikan seluruh proses pembangunan rumah sakit akan berjalan pada 2026 mendatang.
Di saat yang sama, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin mengaku telah menyiapkan dokter-dokter berkualitas lulusan Fakultas Kedokteran Militer Universitas Pertahanan untuk bertugas di 14 rumah sakit itu.
“Kita punya fakultas kedokteran dan setiap tahun kita memiliki lulusan fakultas kedokteran yang nantinya dia menjadi dokter di PMI dan itu akan kita kontribusikan untuk mendukung rumah sakit di daerah,” kata Sjafrie.
Sjafrie menambahkan pihaknya juga akan mengerahkan Satgas Kesehatan yang telah bertugas di Papua untuk bertugas di rumah sakit tersebut.