Pensiun dari sepak bola pada usia 31, mantan pesepakbola Spanyol Jota mencapai sukses dengan menjadi miliarder setelah dianggap “gagal”. Setelah bermain untuk Aston Villa, Brentford, Birmingham City, dan Alaves, Jota Peleteiro resmi pensiun pada 2022 setelah setahun tanpa klub karena kehilangan ambisinya.
Jota sempat mendapat tawaran dari tim sepak bola Saudi namun akhirnya memutuskan untuk fokus pada bisnis. Berbekal penghasilannya sebagai pesepakbola, ia kemudian berinvestasi di perusahaan teknologi pertanian, Groinn. Ini merupakan langkah yang tepat karena sebelumnya banyak pihak yang mencoba meyakinkan Jota untuk tidak pensiun.
“Nilai perusahaan bernilai 10 kali lipat dari apa yang saya investasikan. Kita menghubungkan pemerintah di banyak negara, itulah sebabnya kita membutuhkan teknologi dan perusahaan. “Kami sedang melakukan pembicaraan dengan perusahaan-perusahaan Amerika dan pertumbuhan kami lebih cepat dari yang kami perkirakan,” katanya kepada The Athletic.
Groinn sendiri merupakan alat yang memudahkan petani dalam menyelesaikan tugasnya sehari-hari. Perangkat yang disebut-sebut mirip smartphone ini dijual dengan harga murah £175 (Rp 3,5 juta) berkat investasi Jota. Meski perlengkapan serupa kerap dijual seharga £25.000 (Rp502 juta).
Keuntungan dari perusahaannya sendiri diperkirakan mencapai beberapa miliar poundsterling, membuat Jota mengklaim dirinya akan menjadi miliarder. Sedangkan industrinya sendiri akan mencapai £600 juta (Rs 12 triliun) pada tahun 2025. Alat ini akan menggunakan layanan kerja Spanyol untuk perjanjian bisnis berikutnya.
“(Perangkat) Kami terlihat seperti iPhone. Di masa lalu, kami memiliki surat, faks dan telepon, tetapi iPhone hanya menghasilkan satu dan tidak banyak biaya dan kualitasnya lebih baik. Kami melakukan hal yang sama di bidang pertanian dengan semua teknologi dalam satu mesin, “kata pria yang mencetak 35 gol.