Al Nassr siap dijual.
Kabar mengejutkan datang dari Liga Arab Saudi, di mana klub yang dibela Cristiano Ronaldo, yakni Al Nassr, dikabarkan akan melepaskan 25% kepemilikan sahamnya kepada investor. Langkah ini merupakan bagian dari strategi besar Kerajaan Arab Saudi untuk menarik investasi global di sektor olahraga, sejalan dengan visi ekonomi ambisius mereka, Saudi Vision 2030.
1. Al Nassr Dijual
Dilansir dari berbagai media, Public Investment Fund (PIF), konsorsium kekayaan negara yang dipimpin oleh Putra Mahkota Pangeran Muhammad bin Salman, saat ini memegang 75% saham di empat klub top Saudi: Al Nassr, Al Hilal, Al Ittihad, dan Al Ahli.
Kini, PIF membuka pintu bagi investor baru untuk membeli sisa 25% saham dari masing-masing klub. Saudi Vision 2030 bertujuan untuk mentransformasi Arab Saudi menjadi kekuatan ekonomi yang maju, dengan sektor olahraga dinilai sebagai salah satu pilar utama yang menjanjikan.
Dengan mengundang investor eksternal, pemerintah Saudi berharap dapat menciptakan sistem manajemen klub yang lebih profesional dan berkelanjutan dalam jangka panjang.
2. Demi Tarik Investasi Global
Al Nassr, yang namanya mendunia sejak merekrut megabintang Cristiano Ronaldo, menjadi salah satu klub yang paling disorot dalam rencana ini. Kedatangan Ronaldo, bersama pemain-pemain top lainnya, membuktikan komitmen finansial PIF yang telah menghabiskan miliaran dolar untuk mengangkat citra sepak bola Arab Saudi ke panggung internasional.
Tak hanya Al Nassr, klub lain seperti Al Ittihad yang diperkuat Karim Benzema dan menjuarai liga beberapa musim terakhir, serta Al Hilal yang sempat merekrut Neymar, juga menjadi bagian dari skema penjualan saham ini.
Seorang pejabat PIF yang enggan disebutkan namanya menekankan langkah ini bukan hanya soal olahraga, melainkan bagian dari strategi ekonomi nasional. Pihaknya membuka peluang tidak hanya untuk investor dari Timur Tengah, tetapi juga dari Eropa dan Amerika Serikat, yang menandakan arah kompetisi Liga Arab Saudi yang semakin global.